Sejarah Model-Model Atom (Part 2) Rutherford

Bagi kalian yang saat ini sedang menempuh program studi kimia, berbahagialah karena kimia bukanlah materi yang sulit. Kimia saat ini merupakan cerita manis dari para penemu teori-teori atau hukum-hukum kimia. Penemu-penemu terdahulu membutuhkan puluhan tahun hanya untuk menemukan 1 konsep, bahkan ada yang sampai meninggal masih belum bisa menemukan jawaban dari permasalahan sehingga harus diteruskan oleh generasi selanjutnya. Kita perlu bersyukur tidak melalui serangkaian hal tersebut.
Kimia yang kalian anggap susah tersebut jika kita resapi sudah melalui seleksi-seleksi dan penyusunan konsep sedemikian rupa sehingga konsep yang akalian dapat utuh dan berkesinambungan. Dahulu penemu menemukan konsep seperti halnya serpihan gelas yang harus dicari pasangannya agar bisa membentuk utuh gelas. Kita saat ini hanya perlu untuk meneruskan perjuangan para ilmuwan dahulu dengan mempelajari dan menekuni kimia.

Pada artikel kali ini sejarah model-model atom bagian kedua akan membahas model-model atom berdasarkan Rutherford dan Bohr.

A. Model atom Rutherford
copyright biography.com

Di atas tersebut merupakan foto dari bapak Ernest Rutherford. Rutherford adalah ilmuwan fisika (1871-1937) dari selandia baru yang bekerja dengan Thomson di Cambridge University. Apa yang mendasari model atom dari beliau? Dasar beliau adalah percobaan tabung sinar katode yaitu fakta bahwa atom-atom pada katode dalam tabung sinar katode dapat memancarkan elektron-elektron sehingga dapat disimpulkan bahwa atom-atom harus memiliki partikel yang bermuatan positif.
Percobaan tersebut memicu Rutherford untuk melakukan percobaan yang hampir sama yaitu percobaan hamburan sinar alfa oleh atom-atom. Hasil dari percobaannya dipublikasikan pada tahun 1911.
Percobaan Rutherford terssebut melibatkan partikel-partikel alpha, yaitu suatu jenis radiasi yang dipancarkan oleh sejumlah zat radioaktif alami seperti radium, polonium, dan uranium. Partikel-partikel apha tersebut memiliki muatan positif karena terdiri dari ion-ion He2+ . Rutherford melakukan serangkaian percobaan bersama dengan rekannya Hans Geiger dan mahasiswa program sarjana yang bernama Ernest Masden. Rutherford melakukan serangkain percobaan menggunkan lempeng emas yang sangat tipis dan lempeng dari logam lainnya sebagai target untuk ditembak dengan partikel alpha

copyright google.com

Rutherford memiliki logika jika model atom thomson benar adanya maka hampir semua partikel alpha harus menembus lempeng tanpa dibelokkan, kecuali sebagian kecil saja seperti pada gambar A diatas.
Namun, hasil percobaan rutherford berlainan dengan logika dia, hasil percobaannya menunjukkan bahwa (sesuai dengan gambar b diatas)
a. hampir semua partikel alpha menembus lempeng tanpa dibelokkan,
b. sejumlah kecil partikel alpha dibelokkan dengan sudut kecil,
c. hanya sebagian kecil partikel alpha dibelokkan dengan sudut besar
d. sebagian kecil lagi (lebih kecil dari yang dibelokkan dengan sudut besar) partikel alpha dipantulkan balik ke sumber partikel alpha

Kesimpulan Rutherford adalah
1. atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron-elektron bermuatan negatif
2. Volume inti atom adalah sangat kecil dibandingkan volume atom
3. Hampir semua massa atom terpusat pada inti atom ditunjukkan dengan sedikitnya partikel alpha yang dipantulkan balik ke sumber
4. Sebagian besar dari atom merupakan ruangan kosong karena hampir semua partikel alpha diteruskan tanpa dibelokkan

sehingga rutherford mengemukakan model sederhana atom, yaitu

"Atom terdiri dari inti atom dengan ukuran sangat kecil (diameter sekitar 10 pangkat -13 cm) yang memiliki muatan positif dan elektron dengan muatan negatif yang mengelilingi inti atom pada jarak rata-rata 10 pangkat -8 cm"
Share on Google Plus

About indra

Penulis adalah seorang yang hobi dengan dunia Teknologi. Seorang yang suka mengoprek "PC/software" dan reparasi elektronik.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com