Akhir-akhir ini banyak sekali berita bermunculan mengenai makanan yang mengandung Boraks. Boraks memiliki beberapa nama di masyarakat Indonesia antara lain pijer, uyah bleng, cetitet, obat puli, dll. Boraks beredar dipasaran dalam bentuk yang bermacam macam ada yang beruba serbuk ada yang sudah dilarutkan ataupun ada yang berbentuk padatan.
Boraks atau di dalam kimia dikenal sebagai Natrium Tetraborat ( Na2B4O7.10H2O ). Pemakaian borak dalam makanan dapat meningkatkan resiko terkena kanker, karena borak di dalam tubuh tidak dapat dikeluarkan ataupun dimanfaatkan, namun hanya akan mengandap. Endapan boraks akan meningkatkan resiko kanker di dalam tubuh.
Boraks biasanya digunakan di dalam deterjen ataupun produk pembersih dalam rumah dan memang masih boleh digunakan untuk tujuan tersebut, namun untuk makanan sangat dilarang penggunaannya
Lantas, bagaimana cara mudah menguji makanan yang mengandung boraks?
Alat dan bahan yang kalian perlukan adalah:
Alat:
- penggerus makanan,
- wadah kaca
- spatula
- Korek api
Bahan
- makanan yang dicurigai
- H2SO4 5 ml
- Alkohol minimal 70%
Cara Kerja
Siapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan, untuk H2SO4 kalian dapat mendapatkannya di toko penjual aki dengam membeli air zuur pastikan komposisi hanya H2SO4.
Setelah itu langkah pertama dalam pengujian adalah dengan menumbuk halus makanan (bisa dengan blender) yang dicurigai mengandung borak agar memudahkan borak bereaksi dengan senyawa analisis. Ambil sedikit makanan sekitar 0.5mg atau 1gram. Setelah ditumbuk masukkan makanan kedalam wadah dan tambahkan 3ml H2SO4 atau air zurr tadi, aduk hingga rata. Setelah pengadukan dirasa homogen, tambahkan alkohol 15 ml, dan diaduk, setelah sulutlah wadah dengan korek api. Amati nyala api.
Jika nyala api berwarna hijau maka makanan kalian positif mengandung borak, Jika warna api tidak hijau maka makanan tidak mengandung borak
Positif Boraks |
0 komentar:
Posting Komentar